IQNA

Kemungkinan Boikot China karena Penangkapan dan Penyiksaan terhadap Muslim

11:01 - September 13, 2018
Berita ID: 3472499
AMERIKA (IQNA) - Sumber-sumber media mengabarkan pertemuan pejabat Gedung Putih, Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan untuk menyelidiki rencana sanksi atas pelanggaran HAM, termasuk penangkapan Muslim di negara itu di kamp-kamp besar.

Menurut laporan IQNA dilansir dari harian al-Quds al-Arabi, Presiden AS, Donald Trump, sebagai tanggapan terhadap perilaku pemerintah China dengan minoritas Uighur dan minoritas muslim lainnya di negara itu, sedang mempertimbangkan menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah pejabat Beijing dan beberapa perusahaan China.

Demikian juga, selain sanksi ekonomi, Amerika Serikat juga berencana untuk membatasi penjualan teknologi pengawasan Amerika yang digunakan oleh China untuk mengontrol minoritas muslim Uighur.

Jika sanksi ini diberlakukan, ini adalah pertama kalinya pemerintah Trump menuduh pemerintah China melanggar HAM.

Komite-komite afiliasi PBB bulan lalu dengan memublikasikan sebuah laporan mengabarkan penangkapan dua juta minoritas Uighur muslim oleh pemerintah China di kamp-kamp rehabilitasi di barat Xinjiang dan memaksa mereka untuk komitmen dengan Partai Komunis.

Human Rights Watch telah mendesak komunitas internasional untuk memberikan pemerintah Beijing dengan sanksi yang telah menangkap ratusan ribu muslim.

Sementara itu, China membantah tuduhan dalam laporan PBB dan menyebutnya sebagai hasil permusuhan Barat dengan negara ini.

 

 http://iqna.ir/fa/news/3745815

 

 

 

captcha