Al-Ittihad melaporkan, 40 politisi perempuan dengan menandatangani sebuah petisi menentang rencana untuk mencaplok Tepi Barat, menekankan bahwa langkah rezim Zionis tidak boleh tanpa jawaban.
Para perempuan ini menulis dalam petisi mereka: "Implementasi rencana aneksasi Tepi Barat akan menghancurkan setengah abad upaya untuk menciptakan perdamaian di wilayah tersebut dan akan memiliki konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki."
"Kami menerima telepon langsung dari para perempuan Palestina dan Israel. Kita harus belajar dari kemanusiaan dan tekad perempuan-perempuan pemberani yang telah menderita begitu banyak dari konflik-konflik ini namun belum menyerah. Kata-kata mereka mencerminkan masa depan yang dibutuhkan kawasan," kata petisi itu.
Para perempuan ini lebih lanjut menekankan bahwa rencana aneksasi tidak bisa tanpa jawaban; Ini membutuhkan kerja sama internasional yang lebih tegas daripada sebelumnya, dan langkah-langkah efektif harus diambil untuk mencegah implementasi unilateral tindakan ilegal dan perwujudan perdamaian yang adil dan abadi.
Perlu dicatat bahwa pemerintah Israel memutuskan pada hari Rabu (1 Juli) untuk mengimplementasikan rencana pendudukannya untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat ke Wilayah Pendudukan. Kendati demikian, Netanyahu tidak mengeluarkan sebuah pernyataan pada kemarin tentang hal ini.
Rencana ini sejalan dengan program AS, kesepakatan abad dan diharapkan pemukiman Zionis Tepi Barat dan kawasan Lembah Yordan digabungkan ke wilayah Palestina yang diduduki. (hry)