IQNA

Tak Hanya di Indonesia, Yuk Ketahui Tradisi Perayaan Asyura dari Berbagai Negara

9:10 - August 10, 2022
Berita ID: 3477140
TEHERAN (IQNA) - Bulan Muharram adalah bulan duka dan sakral bagi umat Islam. Pasalnya, di bulan ini, terjadi suatu tragedi kelam dan kejam.

Menurut laporan IQNA seperti dilansir travel.okezone.com,

Pada 14 abad silam, para pejuang Karbala pada tahun 61 Hijriah gugur syahid dalam rangka menegakkan kebenaran.

Peristiwa Karbala 10 Muharram atau Hari Asyura ialah tragedi paling memilukan bagi umat Islam. Pada hari itu, Sayyidina Husain, cucu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam terbunuh di Karbala.

Kisah terbunuhnya cucu Nabi Muhammad, Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib itu terjadi pada tanggal 10 Muharram tahun 61 Hijriah.

Peristiwa itu sangat tragis bagi siapa yang pernah membaca kisahnya. Sebab, orang yang dibunuh merupakan orang yang sangat dicintai Nabi Muhammad.

Muharram akrab diistilahkan dengan Asyura. Peristiwa Asyura menjadi tragedi yang tidak terbatas pada waktu dan tempat dan dicatat sejarah dengan tinta paling hitam.

Tak Hanya di Indonesia, Yuk Ketahui Tradisi Perayaan Asyura dari Berbagai Negara

Hingga saat ini, peristiwa Asyura terus dikenang seluruh umat muslim di dunia dengan penuh kedukaan yang mendalam. Sejak ratusan tahun silam, di Indonesia, peristiwa Asyura juga dikenang dan diperingati.

Diantaranya dari sejumlah tradisi lokal seperti larangan menikah di bulan Suro, bubur merah bubur putih, Tabot di Bengkulu, Tabuik di Sumbar, Tari Saman Aceh, dan lain-lain.

 

Tak hanya ada di Indonesia, berikut keragaman peringatan Asyura di beberapa negara, dikutip Okezone dari berbagai sumber.

1. Turki

Hari Asyura dalam bahasa Turki disebut sebagai Asure Gunu. Sama seperti di Indonesia, saat bulan Muharram tiba, masyarakat di Turki membuat semacam bubur asyura yang kemudian dibagikan kepada para tetangga.

Tak Hanya di Indonesia, Yuk Ketahui Tradisi Perayaan Asyura dari Berbagai Negara

Bahan dasar bubur asyura di Turki adalah gandum khusus yang dikenal ddengan nama bubur asure. Kendati mayoritas muslim warga Turki bermazhab Sunni, namun acara-acara duka seperti peringatan tragedi Asyura ini cukup popular di negara ini.

Bahkan, Presiden Turki, Racep Tayyip Erdogan berkali-kali ikut hadir dan memberi sambutan dalam peringatan duka itu.

2. Irak

Sebanyak 60 persen penduduk Irak merupakan orang-orang muslim bermazhab Syiah. Karena itu, prosesi majelis duka menjadi pemandangan yang umum pada 10 hari pertama bulan Muharram, yang memuncak di hari Asyura.

Bahkan, Irak yang merupakan tempat terjadinya tragedi memilukan ini, juga memiliki peringatan hari Asyura yang lebih semarak. Pasalnya, peringatan itu berlangsung hingga 40 hari lamanya, terhitung sejak 10 Muharram hingga 10 Safar.

Tak Hanya di Indonesia, Yuk Ketahui Tradisi Perayaan Asyura dari Berbagai Negara

Peringatan hari Asyura di Irak disebut dengan hari Arbain yang dihadiri hingga puluhan juta peziarah dari berbagai pelosok dunia setiap tahunnya. Para peziarah itu melakukan prosesi long march dengan rute utama Kufah-Karbala sejauh ratusan kilometer.

3. Iran

Peringatan hari Asyura di Iran sebagai negara Muslim menjadi ritual yang tak terpisahkan. Ritual Asyura yang berkembang di Iran, menurut John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford: Dunia Islam Modern, antara lain adalah prosesi dan pertunjukan lakon tanpa gerak atau dialog tentang tragedi Karbala.

Para peserta prosesi terbagi dalam beberapa kelompok sinahzan (orang-orang yang memukuli dada mereka dengan telapak tangan). Lazimnya disertakan nakhl (pohon kurma).

Sebab, menurut tradisi, jenazah suci Imam Husain as yang tidak berkepala dibawa dengan usungan yang terbuat dari cabang-cabang pohon kurma. Prosesi ini diiringi barisan musik dukacita dan perang. Prosesi teragung berlangsung di hari Asyura (10 Muharram).

Tak Hanya di Indonesia, Yuk Ketahui Tradisi Perayaan Asyura dari Berbagai Negara

Sementara itu, dalam ritual “diam”, terdapat raudhah khvani, pembacaan dan pelantunan kisah ksatria Imam Husain as, keluarganya, dan para pengikut setianya dalam pertempuran berdarah di Karbala.

Seorang narator martirologi duduk di mimbar dalam kemah hitam di hadapan hadirin atau di gedung khusus yang disebut Husainiyah.

Ritual “diam” paling terkenal di Iran adalah ta’ziyah, satu-satunya drama serius yang dikembangkan di dunia Islam, atau sebuah drama yang menceritakan kesyahidan Imam Husain as di hari Asyura.

4. India dan Pakistan

Hampir sama dengan peringatan hari Asyura di negara Iran, kedua negara ini memiliki ritual khusus untuk mengenang tragedi tersebut.

Hal menarik dari peringatan Asyura di negara ini adalah fakta bahwa seluruh muslim, baik Sunni maupun Syiah, bahkan umat agama lain seperti Hindu, ikut aktif dalam banyak ritual Asyura.

Tak Hanya di Indonesia, Yuk Ketahui Tradisi Perayaan Asyura dari Berbagai Negara

Ciri khas peringatan Asyura di anak benua India-Pakistan adalah tafsir artistik raksasa tentang mausoleum Imam Husain yang dibawa dalam prosesi Asyura.

Di akhir peringatan Asyura, struktur-struktur ini, yang disebut ta’ziyah, dikuburkan di pemakaman lokal yang disebut Karbala atau dibenamkan di air. Kegiatan dilaksanakan di bangunan terbuka atau di gedung khusus yang disebut imambarah atau asyurkhanah. (HRY)

captcha