Menurut Iqna, di bidang keagamaan, penyebaran Corona dan karantina membuat banyak tempat ibadah menggunakan aplikasi mobile dan program internet startup untuk berkomunikasi antar umat beragamanya. Program-program tersebut mencakup berbagai layanan mulai dari memberikan layanan keagamaan dan menghadiri tempat-tempat keagamaan seperti gereja dan masjid hingga mengajarkan masalah-masalah keagamaan.
Edukasi Alquran di bidang mengajar masalah agama Islam merupakan salah satu bidang yang sangat penting dan ditekankan, dan di bidang ini terdapat berbagai startup di negara-negara Islam yang fokus pada pengajaran Alquran dan masalah agama. Brunei adalah salah satu negara Islam yang menjadi rumah bagi beberapa startup Alquran karena sifatnya yang Islami dan dukungan pemerintah untuk startup.
Salah satu startup yang didirikan di bidang pendidikan Alquran di Brunei adalah Al-Huffaz Management, yang sukses tampil di beberapa negara Asia Tenggara selain Brunei.
Al-Huffaz Management didirikan pada tahun 2016 dan saat ini mengelola lebih dari seratus pengajar terampil.
Al-Huffaz Management tidak hanya menyediakan layanan pelatihan Alquran dan qiraat, tetapi juga kelas bahasa Arab dan mata pelajaran terkait Islam lainnya jika diminta oleh peserta didik. Selain layanan berbasis pengajaran Alquran, startup ini juga aktif dalam hal-hal seperti pengiriman mubaligh, dan imam masjid, serta melakukan layanan acara keagamaan.
Pendiri dan direktur eksekutif startup Al-Huffaz adalah Haji Mohammad Loqman Al-Hakim bin Haji Hamdan, yang telah mengelola startup ini sejak awal berdirinya. (HRY)