Ketika berbicara tentang manusia, komponen terpenting yang bisa disebut untuk makhluk hidup ini adalah kebutuhan! Manusia adalah makhluk yang belum mandiri di titik mana pun dalam hidupnya dan membutuhkan kekuatan yang lebih tinggi di semua periode; pada masa bayi dan kanak-kanak, perlindungan orang tua sangat dibutuhkan, dan dari masa remaja hingga usia lanjut, dibutuhkan hal-hal lain. Jadi sebenarnya satu-satunya hal yang tidak berubah dalam kehidupan manusia adalah kebutuhannya.
Menyelesaikan kebutuhan tergantung pada pengakuan manusia terhadapnya. Misalnya manusia butuh makan dan minum, tetapi kebutuhan itu tidak pernah ia penuhi dengan meminum air laut atau memakan sampah kota. Ini karena mereka tahu bahwa minum air laut dapat meredakan dahaga mereka, tetapi kebutuhan akan rasa haus tidak sepenuhnya terpuaskan dan ini dapat menimbulkan masalah.
Jadi, sejatinya, manusia membutuhkan kekuatan untuk memahami kebutuhannya secara penuh dan memerlu lagikan sarana untuk menyelesaikannya sepenuhnya! Allah swt telah menurunkan sebuah kitab yang sepenuhnya mengenali kebutuhan manusia dan jika orang mengikuti tafsir yang diberikan oleh Ahlulbait (as) maka kebutuhan mereka akan dipenuhi dengan cara terbaik.
Menurut klasifikasi, kebutuhan manusia dibagi menjadi dua jenis:
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفينَ الَّذينَ إِذَا اكْتالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ وَ إِذا كالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ أَ لا يَظُنُّ أُولئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُون
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan.” (QS. Al-Mutaffifin: 1-4)
سابِقُوا إِلى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَ جَنَّةٍ عَرْضُها كَعَرْضِ السَّماءِ وَ الْأَرْضِ
“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Hadid: 21)