IQNA

Apa Itu Alquran/ 20

Sebuah Kitab yang Memenuhi Kebutuhan Intelektual Manusia

16:17 - August 06, 2023
Berita ID: 3478737
TEHERAN (IQNA) - Ada sifat yang dikenal di dalam diri semua anak Adam yang terkadang membuat orang yang paling sombong merasa terhina dan tak berdaya. Apa sifat ini dan bagaimana cara memperbaikinya?

Ketika berbicara tentang manusia, komponen terpenting yang bisa disebut untuk makhluk hidup ini adalah kebutuhan! Manusia adalah makhluk yang belum mandiri di titik mana pun dalam hidupnya dan membutuhkan kekuatan yang lebih tinggi di semua periode; pada masa bayi dan kanak-kanak, perlindungan orang tua sangat dibutuhkan, dan dari masa remaja hingga usia lanjut, dibutuhkan hal-hal lain. Jadi sebenarnya satu-satunya hal yang tidak berubah dalam kehidupan manusia adalah kebutuhannya.

Menyelesaikan kebutuhan tergantung pada pengakuan manusia terhadapnya. Misalnya manusia butuh makan dan minum, tetapi kebutuhan itu tidak pernah ia penuhi dengan meminum air laut atau memakan sampah kota. Ini karena mereka tahu bahwa minum air laut dapat meredakan dahaga mereka, tetapi kebutuhan akan rasa haus tidak sepenuhnya terpuaskan dan ini dapat menimbulkan masalah.

Jadi, sejatinya, manusia membutuhkan kekuatan untuk memahami kebutuhannya secara penuh dan memerlu lagikan sarana untuk menyelesaikannya sepenuhnya! Allah swt telah menurunkan sebuah kitab yang sepenuhnya mengenali kebutuhan manusia dan jika orang mengikuti tafsir yang diberikan oleh Ahlulbait (as) maka kebutuhan mereka akan dipenuhi dengan cara terbaik.

Menurut klasifikasi, kebutuhan manusia dibagi menjadi dua jenis:

  1. Kebutuhan duniawi: Alquran memiliki rekomendasi untuk kebutuhan duniawi manusia, mulai dari makan dan minum hingga berusaha untuk memiliki masyarakat yang sehat bebas dari korupsi dan kekejian. Misalnya:
  • Larangan mengurangi timbangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sehat: Allah memperkenalkan pengurangan timbangan dalam Surat Al-Mutaffifin dan memperingatkan mereka bahwa jika mereka terus melakukannya, mereka akan dihisab pada hari kiamat.

وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفينَ الَّذينَ إِذَا اكْتالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ وَ إِذا كالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ  أَ لا يَظُنُّ أُولئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُون‏

“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan.” (QS. Al-Mutaffifin: 1-4)

  1. Kebutuhan akhirat: Untuk mencapai kebahagiaan abadi dan menetap di surga, seseorang perlu mengumpulkan amal saleh dan pahala untuk akhirat. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, wajar jika hisab dan kitabnya akan bermasalah setelah kematiannya. Alquran memberi tahu orang-orang tentang fakta ini dan mengingatkan mereka berkali-kali:

سابِقُوا إِلى‏ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَ جَنَّةٍ عَرْضُها كَعَرْضِ السَّماءِ وَ الْأَرْضِ

“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Hadid: 21)

Kunci-kunci: Alquran  ، Kebutuhan ، dunia ، Akhirat
captcha