IQNA

Larangan Menggunjing dalam Alquran

8:46 - March 11, 2024
Berita ID: 3479748
IQNA -Menggunjing atau bergosip mengacu pada suatu perbuatan yang sering digunakan untuk menyampaikan janji dua pihak satu sama lain, sehingga merupakan semacam penyingkapan rahasia yang akibatnya akan menimbulkan kerusakan, dan perbuatan ini dilarang dalam Islam dan merupakan salah satu dosa besar.

Sifat buruk ini menghancurkan seluruh hubungan manusia dan sosial serta memutus rantai persahabatan, kebaikan dan keimanan. Selain itu, dalam ayat pertama surah Al-Humazah ayat 1, Alquran telah mengatakan sehubungan dengan gosip:

«وَیْلٌ لِّکُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ»

“Celakalah bagi setiap pengumpat atau pencaci”

dan juga dalam surah Al-Qalam dilarang mengikuti gosip:

«هَمَّازٍ مَّشَّاء بِنَمِیمٍ»

“Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah”. (QS. Al-Qalam: 11)

Kata "Namimah" aslinya berarti bunyi pendek dan lambat yang timbul dari gerakan sesuatu atau dari benturan kaki seseorang ke tanah saat berjalan, dan karena orang yang banyak bicara biasanya menyampaikan perkataannya dengan perlahan dan tepat di telinga, agar dapat diterima sebagai sebuah berita penting, kata ini diterapkan pada kata menggungjing.

“Yang kian ke mari menghambur fitnah” adalah orang yang pergi berbicara di antara orang-orang untuk menciptakan permusuhan dan ketidaknyamanan. Orang-orang ini mengutip perkataan orang lain untuk memfitnah. Mereka menghancurkan persahabatan dan kebaikan di antara orang-orang dan menghidupkan kembali hasutan. Perbuatan ini dianggap sebagai salah satu dosa terbesar dan paling berbahaya; karena merusak kesatuan masyarakat dan kesuciannya. Poin pendidikan dari ayat ini bagi semua orang adalah bahwa tidak seorang pun boleh mempercayai perkataan orang yang menggunjing: karena orang yang menggunjing harus dibenci dan ditolak di masyarakat.

Contoh nyata menggunjing pada awal Islam adalah ketika orang-orang munafik tidak mendapatkan hasil apa pun dari konfrontasi tatap muka dengan agama Islam dan Nabi, mereka berusaha mencapai tujuan jahatnya melalui sanjungan dan kemunafikan, yang mana Allah swt selalu menyingkapkan kemunafikan mereka. Hal ini tercantum dalam surah Al-Hujarat ayat keenam:

«یَا أَیُّهَا الَّذِینَ آمَنُوا إِن جَاءکُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَیَّنُوا أَن تُصِیبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِینَ»

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (HRY)

Kunci-kunci: larangan ، Namimah ، Permusuhan
captcha